Hampir semua orang pasti pernah merasakan putus cinta, dan hal ini dialami kebanyakan oleh para remaja. Usia remaja memang usia yang masih labil, mudah berpikir untuk mencari cinta, bahkan tak jarang harus merasakan pahit bernama putus cinta.
Tidak perlu merasa minder, sedih atau cemas ketika putus cinta melanda. Ini adalah hal yang wajar terjadi apabila kita sudah mulai berkenalan dengan cinta.
Pepatah “sedia payung sebelum hujan” harus kita terapkan sungguh-sungguh dalam kehidupan. Hal ini tentu untuk mencegah hal buruk yang dapat terjadi. Ketika kita mulai merasa jatuh cinta pada seseorang, jangan langsung terburu-buru mengambil langkah agar tidak mengalami putus cinta di kemudian hari.
Nilailah orang itu sebaik mungkin, bagaimana karakternya, sikap kesehariannya, pemarah atau tidak, dll. Mengenal pasangan sangat penting untuk kelanjutan suatu hubungan. Bila sudah merasa dialah yang terbaik, kita pun bisa memulai hubungan yang serius.
Artinya, jangan sampai ada rasa bosan atau jenuh dalam hubungan kita dan pasangan, karena rasa seperti ini bisa menjadi awal dari sebuah konflik yang bisa berakibat putus cinta. Menjaga keharmonisan hubungan bisa bermacam-macam, tergantung selera.
Mulailah melakukan kegiatan yang tidak monoton, misalnya pergi nonton film terus, atau makan berdua di tempat makan yang selalu sama. Beri variasi pada setiap aktivitas agar tak mudah bosan.
Kadang, terlalu seringnya bertemu dengan pasangan juga bisa mengundang rasa jenuh. Siasati dengan mengurangi intensitas pertemuan dengan pasangan agar muncul rasa rindu. Mengurangi intensitas berkomunikasi lewat ponsel atau telepon pun juga bisa dilakukan agar tak mudah cepat bosan.
Menerima kelebihan pasangan jelas bukan hal sulit, tapi menerima kekurangan? Kadang masih sukar untuk dilakukan. Bagaimanapun manusia pasti punya kekurangan tersendiri, dan inilah hal yang harus kita terima dari pasangan kita.
Ketika kita sudah bisa menerima kekurangan pasangan, akan lebih mudah bagi kita untuk mengalah, menghindari perasaan egois yang bisa menjadi pemicu konflik dan tentu kita akan terhindar dari putus cinta. Dengan menerima kekurangan, kita bisa belajar menumbuhkan perasaan bahwa pasangan kita adalah yang paling baik.
Kita mungkin sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga hubungan dengan pasangan kita, tapi mungkin kegagalan hubungan tetap akan datang tanpa diduga. Lalu, bagaimana mengusir kesedihan yang datang ketika kita putus cinta?
Rasa sedih dan kecewa memang akan datang, tapi bukan berarti kita harus larut dalam perasaan itu. Berdiam diri di kamar, melamun atau tidak melakukan aktivitas apapun bisa membuat kesedihan akan terasa lebih sakit.
Lakukan kegiatan yang disuka. Menulis, menonton TV, jalan-jalan dengan teman, bermain game atau menonton film. Itu hanyalah beberapa contoh untuk menyibukkan otak kita agar tidak selalu ingat dengan kesedihan.
Buang semua benda yang berhubungan dengan pasanganMasih punya foto pasangan? Atau memiliki benda-benda kenangan lain? Buang saja! Tak ada gunanya menyimpan barang-barang itu lagi setelah kita putus cinta.
Jika masih ada rasa sayang, kadang memang tak tega membuang benda-benda itu. Tapi itu harus dilakukan, karena melihat benda-benda seperti itu jelas akan mengingatkan kita pada mantan pasangan.
Jika kita putus cinta, kita harus yakin bahwa mantan kita pastilah bukan yang terbaik. Jadi, setelah berpisah, kita harus kembali membuka hati dan mulai mencari yang lebih baik. Tapi, ingat selalu tips untuk menghindari putus cinta yang sudah dipaparkan sebelumnya agar kejadian buruk tidak menimpa untuk kedua kalinya.
Putus cinta jelas bukan akhir dari segalanya. Bila kita pernah jatuh cinta dan patah hati karenanya, jangan lantas menyerah, karena yakinlah bahwa masih banyak cinta yang menunggu kita di luar sana. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa kesedihan pasti akan datang ketika kita sedang patah hati. Sedih? Boleh. Menyerah? Jangan!