Orang lain bisa memanggil pacarnya dengan sebutan “bebeb”, tapi Anda dan si dia masih saja setia dengan panggilan nama seperti Galih atau Rita. Memang, tidak ada yang salah dengan panggilan semacam ini. Akan tetapi, kadang pacar juga ingin disayang-sayang dengan panggilan demikian. Bahkan, bisa jadi panggilan sayang buat pacar mengindikasikan hal-hal tertentu, sebagai berikut.
1. Progres Hubungan
Biasanya, pasangan yang sudah mempunyai panggilan khusus, berarti sudah cukup “jauh” dalam berhubungan. Bisa jadi memang pasangan ini belum begitu lama menjalin cinta, tapi progres hubungannya lebih cepat daripada pasangan lain.
Panggilan “baby” biasanya berarti “sudah ada apa-apa” antara kita dan si dia, entah dalam bentuk negatif atau positif. Semisal, kita dan si dia sudah berkomitmen untuk melanjutkan hubungan pacaran ini lebih serius, atau malah sudah mempersiapkan pernikahan. Yang jelas, panggilan sayang bisa berarti adanya komitmen.
2. Tingkat Keromantisan Pasangan
Kita bisa mengukur tingkat keromantisan pasangan dari nama panggilan yang mereka berikan. Kalau hanya “baby” atau “beib”, mungkin semua orang memiliki panggilan yang mirip. Akan tetapi, kalau panggilannya semisal “embun”, bisa dipastikan ada dua kemungkinan.
Pertama, si lelaki sangat romantis. Kedua, si lelaki adalah jago menggombal. Akan tetapi, bukan berarti panggilan “kucingku” menunjukkan sikap tidak romantis. Bahkan, bisa jadi kekasih yang memanggil “kucingku” ini hobi melucu atau bukan orang yang selalu berpikir serius.
3. Rasa Kepemilikan
Sadarkah Anda, memberikan nama panggilan tertentu untuk pacar kita menandakan mulai adanya rasa kepemilikan yang tinggi antara kita dan si dia? Rasa seperti ini penting, karena dengan demikian, kita dan si dia akan berusaha mengeliminasi segala hal yang memungkinkan hilangnya rasa kepemilikan itu, seperti pertengkaran yang tidak penting, cemburu yang tidak beralasan, atau malah selingkuh. Seharusnya, dengan memanggil “beib”, tidak ada “beib-beib” lain jika kita adalah laki-laki/perempuan yang baik.
4. Memanjakan Pasangan
Penyebutan “beib” atau padanannya sebenarnya berarti dua hal. Pertama, kita sangat perhatian dengan pacar sehingga ingin memanjakan pasangan dengan sebutan tersebut. Kedua, sebenarnya kita juga ingin dimanjakan pasangan dengan menyebut demikian. Setidaknya, di alam bawah sadar kita, kita juga ingin dipanggil “baby”.
Hal ini wajar karena bermanja-manja juga menjadi salah satu kunci kelanggengan hubungan, asal tidak berlebihan. Yang penting, bila berada dalam satu kantor, atau sekelas, kita bisa membedakan kapan kita berkata “baby” dan kapan memanggil nama asli. Jangan membuat pasangan malu dengan kemanjaan kita.
1. Progres Hubungan
Biasanya, pasangan yang sudah mempunyai panggilan khusus, berarti sudah cukup “jauh” dalam berhubungan. Bisa jadi memang pasangan ini belum begitu lama menjalin cinta, tapi progres hubungannya lebih cepat daripada pasangan lain.
Panggilan “baby” biasanya berarti “sudah ada apa-apa” antara kita dan si dia, entah dalam bentuk negatif atau positif. Semisal, kita dan si dia sudah berkomitmen untuk melanjutkan hubungan pacaran ini lebih serius, atau malah sudah mempersiapkan pernikahan. Yang jelas, panggilan sayang bisa berarti adanya komitmen.
2. Tingkat Keromantisan Pasangan
Kita bisa mengukur tingkat keromantisan pasangan dari nama panggilan yang mereka berikan. Kalau hanya “baby” atau “beib”, mungkin semua orang memiliki panggilan yang mirip. Akan tetapi, kalau panggilannya semisal “embun”, bisa dipastikan ada dua kemungkinan.
Pertama, si lelaki sangat romantis. Kedua, si lelaki adalah jago menggombal. Akan tetapi, bukan berarti panggilan “kucingku” menunjukkan sikap tidak romantis. Bahkan, bisa jadi kekasih yang memanggil “kucingku” ini hobi melucu atau bukan orang yang selalu berpikir serius.
3. Rasa Kepemilikan
Sadarkah Anda, memberikan nama panggilan tertentu untuk pacar kita menandakan mulai adanya rasa kepemilikan yang tinggi antara kita dan si dia? Rasa seperti ini penting, karena dengan demikian, kita dan si dia akan berusaha mengeliminasi segala hal yang memungkinkan hilangnya rasa kepemilikan itu, seperti pertengkaran yang tidak penting, cemburu yang tidak beralasan, atau malah selingkuh. Seharusnya, dengan memanggil “beib”, tidak ada “beib-beib” lain jika kita adalah laki-laki/perempuan yang baik.
4. Memanjakan Pasangan
Penyebutan “beib” atau padanannya sebenarnya berarti dua hal. Pertama, kita sangat perhatian dengan pacar sehingga ingin memanjakan pasangan dengan sebutan tersebut. Kedua, sebenarnya kita juga ingin dimanjakan pasangan dengan menyebut demikian. Setidaknya, di alam bawah sadar kita, kita juga ingin dipanggil “baby”.
Hal ini wajar karena bermanja-manja juga menjadi salah satu kunci kelanggengan hubungan, asal tidak berlebihan. Yang penting, bila berada dalam satu kantor, atau sekelas, kita bisa membedakan kapan kita berkata “baby” dan kapan memanggil nama asli. Jangan membuat pasangan malu dengan kemanjaan kita.