Lidah memang tak bertulang. Ungkapan ini sering terlontar saat menemukan seseorang yang gampang berbohong. Sekarang berkata A, nanti berkata B. Kebohongan ini juga bisa dilakukan untuk menutupi isi hati yang sebenarnya. Lain di mulut, lain pula di hati. Nah, salah satu cara ampuh agar tak terkecoh adalah dengan mengenali bahasa tubuh orang yang sedang bercakap-cakap dengan kita.
Bahasa Tubuh, Komunikasi Nonverbal
Bahasa tubuh adalah bahasa yang diucapkan oleh tubuh kita, bisa dilakukan secara sadar (terkendali), bisa pula dilakukan tanpa disadari (tak terkendalikan). Dalam berkomunikasi, bahasa tubuh merupakan bentuk komunikasi nonverbal.
Bahasa tubuh yang dilakukan secara sadar tentu dapat dengan mudah dimanipulasi, disesuaikan dengan apa yang diucapkan. Sebaliknya, bahasa tubuh yang terucap tanpa disadari dapat mengungkapkan makna rahasia yang tak terlontar dari mulut. Tatapan mata, gerakan tangan, gerakan kepala, dan ekspresi wajah merupakan beberapa bagian tubuh yang sering berbicara.
Misalnya, dia mengatakan, “Beneran. Aku cuma cinta dan sayang sama kamu.” Jika mendengar ucapan itu melalui telepon, tentu kita beranggapan dia benar-benar mencintai dan menyayangi kita 100%, tanpa keraguan sedikit pun. Tapi bagaimana jika kita berbicara langsung, face to face, lalu melihat dia mengatakan hal yang sama tapi dengan kepala yang sebentar-sebentar menoleh ke kiri dan kanan, mata yang melirik kian ke mari, atau malah kening yang berkerut? Kalau kita seksama menangkap bahasa tubuh ini, tentu kita akan tahu bahwa dia belum tentu 100% menyayangi dan mencintai kita. Bisa jadi ia mengatakan sayang dan cinta itu agar pembicaraan segera berakhir, atau seperti ungkapan yang sering digunakan remaja, “Iya aja deh…daripada benjol!”
Perhatikan Lawan Bicaramu
Pernah mendengar ungkapan “mata adalah jendela jiwa” kan? Nah, itu sebabnya mata adalah bagian tubuh yang paling sulit diajak berbohong. Gerakan bola mata, sinar mata, arah tatapan, hingga frekuensi kedipan mata mengatakan apa yang tak dikatakan oleh mulut. Orang yang sedang berbohong, umumnya tak berani melakukan kontak mata saat sedang berbicara, atau cenderung memandang ke arah kiri atas.
Berikut beberapa bahasa tubuh yang sering muncul saat seseorang sedang berbicara:
Menyentuh hidung: usaha untuk menutupi kebohongan.Menyilangkan lengan: keangkuhan, rasa marah, atau kebohongan. Tetapi jika cuaca sedang dingin, bisa hanya berarti ia sedang kedinginan.Memasukkan tangan ke saku celana: gugup, cemas, bosan, atau hendak menyembunyikan sesuatu.Mengetuk-ngetukkan jari ke meja: bosan atau tidak sabarMengangkat alis: takut atau terkejutBola mata melebar: selain menunjukkan rasa terkejut juga dapat menunjukkan minat atau ketertarikan pada lawan bicara.Mengerucutkan bibir: cemas, tidak sabar, atau bahkan marah.Menggigit bibir: tegang, cemas, atau stres.Jarang mengedipkan mata: fokus, konsentrasi, kebosanan, atau malah rasa permusuhan.Terlalu sering mengedipkan mata: dapat menunjukkan kebohongan, tetapi juga dapat menunjukkan perasaan gembira.Menatap langsung pada lawan bicara: jujur, tertarik.Sering menoleh: gelisah, tidak sabar.Bahasa tubuh seseorang tidak tunggal, apalagi karena beberapa bahasa tubuh dapat dimanipulasi. Misalnya, menatap langsung lawan bicara agar dianggap jujur, namun jari telunjuk secara tak sadar terus mengusap-usap ujung hidung. Tangkaplah lebih dari satu bahasa tubuh yang dipancarkan olehnya untuk dapat memahaminya lebih baik.