Perkembangan teknologi turut membantu para pencari jodoh untuk menemukan pasangan hidup. Istilah kontak jodoh atau biro jodoh tentu sudah tidak asing lagi. Bahkan, sudah ada sejak dulu. Namun, bagaimana dengan kontak jodoh online? Bagaimana bisa seseorang menemukan pasangan hidup lewat dunia maya? Jawabannya tentu saja bisa.
Banyak hal yang melatarbelakangi seseorang, terutama pria, mengikuti kontak jodoh online. Alasan utamanya pun bukan semata-mata tidak laku seperti yang diprediksi banyak orang. Berikut ini merupakan beberapa alasan pria mengikuti ajang kontak jodoh secara online.
Setiap orang tentu mendambakan hubungan yang terjalin lama. Namun, ada beberapa pria yang kadang selalu naas dalam percintaan sehingga memaksa mereka untuk berganti-ganti pasangan. Selain dianggap sebagai kesialan, berganti-ganti pasangan bagi sebagian pria merupakan sebuah prestasi yang mampu menunjukkan bahwa dirinya begitu laku pada lawan jenis.
Faktanya, putus cinta atau ditinggalkan seseorang yang sangat dicintai akan menimbulkan kesakitan mendalam bagi pria. Bahkan, pria bisa lebih menderita dibanding wanita. Bagi pria, kehilangan kekasih merupakan pukulan hebat. Terlebih, jika ia sangat mencintai sang mantan dan berharap membawanya kepelaminan.
Berakar pada alasan-alasan tersebut, pria akan merasa malas untuk mencari pacar baru. Akhirnya, mereka memutuskan untuk menyerahkan nasib percintaannya pada ajang kontak jodoh.
Setiap orang tentu memimpikan pernikahan di usia yang tepat, misalnya 25 tahun untuk wanita dan 27 untuk pria. Sayangnya, tidak semua orang memiliki keberuntungan secepat itu. Bahkan, mereka masih melajang di usia 30 ke atas. Hal ini tentu saja akan menimbulkan berbagai tuntutan dari orangtua yang ingin segera menimang cucu.
Tuntutan usia dan orangtua inilah yang akhirnya menuntun para pria lajang untuk mengikuti kontak jodoh. Selain tuntutan, mereka kadang berpikir ingin mencoba. Toh, cinta sejati bisa datang dan ditemui di mana saja.
Fakta bahwa tidak setiap orang bisa mendapatkan pujaan hati sangat sering ditemui. Alasannya pun beragam, boleh jadi ia tidak berani mengungkapkan perasaan, pujaan hati sudah memiliki pacar, sulit bertemu, dan sebagainya. Namun, hal itu akan menjadi titik terang ketika mendapati seseorang yang sangat dicintai mengikuti kontak jodoh.
Tidak perlu waktu berpikir, sang pria pun akan mengikuti ajang serupa untuk mendapatkan sosok wanita yang diidamkan. Meskipun berbagai kemungkinan buruk masih bisa terjadi, setidaknya ia merasa lebih lega karena berada dalam program sejenis dengan pujaan hati. Selanjutnya, takdirlah yang akan mengatur.
Setiap orang tentu tidak ingin merasakan patah hati, dalam hal ini putus cinta. Pria yang sering gagal membina hubungan asmara biasanya kehilangan nyali untuk membina hubungan baru dengan wanita. Hal itu terjadi karena rasa peracya diri mereka telah pudar akibat kegagalan bertubi-tubi. Akhirnya, ia memutuskan untuk mengikuti kontak jodoh.
Ternyata, banyak pria yang justru selalu kehilangan momen kencan pertama akibat “kebodohan” yang sering dilakukannya. Misalnya, grogi atau rasa takut berlebihan untuk memulai pendekatan. Berbagai kebodohan itu selalu membuat kencan pertama berakhir dengan kekecewaan.
Itulah beberapa alasan yang membuat seorang pria mengikuti ajang kontak jodoh. Semoga bermanfaat!