Negeri tirai bambu sedang mengalami kemajuan pesat. China menjadi kekuatan baru ekonomi dunia. Dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Dari segi quantity dan quality, potensi China jempolan. Era Den Xiaonping mengubah wajah China yang lebih toleran pada perubahan zaman. Lambat laun komunisme jadi state capitalisme. Ekonomi terbuka di mana negara masih mengambil peran besar.
Setiap lini kehidupan di China mengalami kemajuan signifikan. Ekonomi, budaya, dan pendidikan. Pepatah berujar “Tuntutlah ilmu hingga ke negeri China”. Kini perhatian pelajar di dunia mulai tertuju pada China. Mengenyam ilmu di negeri China jadi kian menarik. Bak gayung bersambut. China pun getol mempromosikan pendidikan di China. Tak heran beasiswa China makin diminati.
Blokir Google
Pelajar Indonesia yang keturunan chinese (Tionghoa) sudah mulai ramai menuntut ilmu di negeri leluhur mereka. Meneruskan studi di China bisa karena faktor budaya dan kedekatan sejarah. Memang dari tradisi pengetahuan tidak kuat seperti negara Eropa dan US. Terutama sistem komunisme yang masih terasa.
Kebebasan berekspresi tidak utuh. Misal tengok kasus Google. Otoritas China memblokir situs pencari nomor satu dunia tersebut. Tidak hanya Google tapi juga Youtube. Bila dirasa mengancam otoritas China maka akan segera diblokir.
Kultur ini membuat ilmu pengetahuan di China tidak bisa leluasa berkembang. Lalu lintas informasi juga bisa macet. Pemerintah China mempunyai semacam filter untuk menyaring informasi sensitif di internet. Mereka tidak segan menutup situs-situs berbahaya.
Ketegasan China ini tak terlepas dari kemajuan pesat bidang ekonomi. Bahkan militer China kian kuat. Tiap tahun anggaran militer melonjak naik. Perusahaan korporat China pun mendominasi ekonomi US. Ini membuat China jadi negara yang kuat.
Pelajar Indonesia
Namun, bagi Anda yang sudah berencana untuk meneruskan studi di China tidak usah kuatir. Bahasa China disebut akan mengganti bahasa Inggris sebagai bahasa dunia. Asia adalah primadona baru dalam bidang ekonomi. Kekuatan dunia akan mulai bergeser.
US tidak akan sendirian lagi memegang tampuk kuasa polisi dunia. Raksasa BRIC (Brazil, Rusia, India, dan China) jadi kekuatan alternatif. Maka China diprediksi perlahan akan mulai mengganti sistem politik.
Belajar di China adalah investasi bagi Anda. China adalah rising star dekade ini. Bak multiplier effect. Maka sektor pendidikan akan mengecap manis kemajuan pesat ini. Terutama fokus studi budaya China yang kian seksi. Di Indonesia pun kini telah banyak bermunculan lembaga studi China. Ini bentuk atensi serius atas kemanfaatan China yang kian mendunia.
Setiap lini kehidupan di China mengalami kemajuan signifikan. Ekonomi, budaya, dan pendidikan. Pepatah berujar “Tuntutlah ilmu hingga ke negeri China”. Kini perhatian pelajar di dunia mulai tertuju pada China. Mengenyam ilmu di negeri China jadi kian menarik. Bak gayung bersambut. China pun getol mempromosikan pendidikan di China. Tak heran beasiswa China makin diminati.
Blokir Google
Pelajar Indonesia yang keturunan chinese (Tionghoa) sudah mulai ramai menuntut ilmu di negeri leluhur mereka. Meneruskan studi di China bisa karena faktor budaya dan kedekatan sejarah. Memang dari tradisi pengetahuan tidak kuat seperti negara Eropa dan US. Terutama sistem komunisme yang masih terasa.
Kebebasan berekspresi tidak utuh. Misal tengok kasus Google. Otoritas China memblokir situs pencari nomor satu dunia tersebut. Tidak hanya Google tapi juga Youtube. Bila dirasa mengancam otoritas China maka akan segera diblokir.
Kultur ini membuat ilmu pengetahuan di China tidak bisa leluasa berkembang. Lalu lintas informasi juga bisa macet. Pemerintah China mempunyai semacam filter untuk menyaring informasi sensitif di internet. Mereka tidak segan menutup situs-situs berbahaya.
Ketegasan China ini tak terlepas dari kemajuan pesat bidang ekonomi. Bahkan militer China kian kuat. Tiap tahun anggaran militer melonjak naik. Perusahaan korporat China pun mendominasi ekonomi US. Ini membuat China jadi negara yang kuat.
Pelajar Indonesia
Namun, bagi Anda yang sudah berencana untuk meneruskan studi di China tidak usah kuatir. Bahasa China disebut akan mengganti bahasa Inggris sebagai bahasa dunia. Asia adalah primadona baru dalam bidang ekonomi. Kekuatan dunia akan mulai bergeser.
US tidak akan sendirian lagi memegang tampuk kuasa polisi dunia. Raksasa BRIC (Brazil, Rusia, India, dan China) jadi kekuatan alternatif. Maka China diprediksi perlahan akan mulai mengganti sistem politik.
Belajar di China adalah investasi bagi Anda. China adalah rising star dekade ini. Bak multiplier effect. Maka sektor pendidikan akan mengecap manis kemajuan pesat ini. Terutama fokus studi budaya China yang kian seksi. Di Indonesia pun kini telah banyak bermunculan lembaga studi China. Ini bentuk atensi serius atas kemanfaatan China yang kian mendunia.