Program beasiswa dari pemerintah Belanda yang diperuntukkan kepada orang Indonesia yang bekerja di sektor pembangunan (mid career professional) disebut dengan Beasiswa Stuned. Stuned adalah singkatan dari Studeren in Nederland, dalam bahasa Indonesia berarti studi di Belanda.
Beasiswa Stuned diberikan dalam rangka meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan para profesional Indonesia yang memiliki komitmen terhadap pembangunan bangsa dan negaranya. Sehingga bagi mereka yang telah memperoleh beasiswa harus mau mengaplikasikan ilmunya kelak untuk kemajuan Indonesia.
Sudah lebih dari 150 beasiswa penuh terus ditawarkan setiap tahunnya kepada institusi-institusi di Indonesia dalam rangka meningkatkan SDM (sumber daya manusia) di institusi-institusi tersebut guna menopang pembangunan.
Siapa Saja Kandidatnya?
Program Beasiswa Stuned mencari kandidat penerima beasiswa dari institusi yang sudah menjadi mitra kedubes kerajaan Belanda. Mereka yang menjadi prioritas adalah calon peserta yang berasal dari lembaga pemerintah, kementerian, NGO atau LSM, lembaga pemerintah non kementerian dan pemda. Bahkan termasuk pihak swasta yang memiliki concern terhadap isu-isu pembangunan di seputar program MASP (Multi Annual Strategic Plan) Kedubes Belanda tahun 2008-2011.
Untuk bisa mengisi beasiswa stuned, lembaga-lembaga di atas harus berorientasi pada peningkatan kapasitas SDM institusi, efektivitas program di lembaganya dan semakin memperkokoh hubungan bilateral Belanda-Indonesia. Kesediaan komitmen ini harus dipertegas dalam form isian yang akan diajukan nantinya.
Persyaratan
Syarat penerima Beasiswa Stuned adalah warga negara Indonesia, profesional, dengan minimum masa kerja 2 tahun di tempat terakhir bekerja. Mengenai bidang pekerjaan yang menjadi prioritas antara lain ialah sebagai berikut:
Good governancePendidikanEnergi bekelanjutanIklim investasiLingkungan yang berfokus pada gambutManajemen airSanitasi dan penyediaan air bersihSelain itu kandidat penerima beasiswa harus bergelar minimal S1 atau pendidikan sarjana dari universitas di Indonesia dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sekurang-kurangnya 2.75. Sedangkan mengenai program studi master yang akan diambil harus linier dengan bidang kerja dan latar pendidikan S-1nya.
Karena itu kesesuaian antara gelar kesarjanaan dengan pengalaman bekerja di institusi terakhir sekurang-kurangnya dua tahun, seperti yang telah disebut di atas, akan sangat menentukan bagi peraihan beasiswa.
Untuk mengetahui informasi yang lebih detil silakan kunjungi alamat www.nesoindonesia.or.id/indonesian-students/informasi-dalam-bahasa/beasiswa/stuned.
Terakhir, mengenai follow up pasca studi di Belanda, si penerima beasiswa berkewajiban untuk pulang ke tanah air dan kembali ke institusi tempat ia bekerja guna membuktikan komitmennya meneruskan pembangunan di Indonesia agar lebih maju dan berdaya saing.