Apa itu kalkulator cinta? Apakah berbentuk kalkulator yang berisikan tombol huruf c, i, n, t, a saja? Atau alat yang digunakan untuk menghitung cinta? Yang jelas kalkulator cinta merupakan istilah untuk mengukur seberapa besar cinta yang kita miliki.
Cinta dalam bentuk apa yang bisa dihitung dengan kalkulator cinta? Anda pasti pernah mendengar istilah kalkulator cinta yang disediakan dalam konten provider atau website untuk menghitung tingkat kecocokan cinta dengan pasangan. Nah, kalkulator cinta bisa dikatakan seperti itu. Tetapi benarkah cinta bisa dihitung?
Kalkulator cinta tidak hanya sekedar untuk menghitung seberapa besar rasa cinta atau tingkat kecocokan kita dengan seseorang yang kita cintai. Memang kalkulator cinta sifatnya hanya sebagai hiburan bahwa kadar cinta bisa dihitung, tetapi pada kenyataannya tidaklah demikian.
Apakah Anda ingin kadar cinta Anda dengan seseorang diukur dengan angka, seperti yang dilakukan dalam kalkulator cinta? Tentu saja tidak bukan? Pujangga berkata bahwa cinta tak bisa diukur dengan alat apa pun, karena hanya bisa dirasakan. Sehingga kalkulator cinta setiap orang itu berbeda-beda.
Jika kalkulator cinta bisa dijadikan sebagai alat yang dapat meningkatkan rasa cinta, tentu kita akan berlomba-lomba menggunakannya. Namun, kalkulator cinta yang dimaksud bukanlah alat statis yang bisa diandalkan untuk mengukur kadar cinta. Kita bisa menghitung kalkulator cinta lewat tindakan nyata. Setiap orang memiliki kalkulator cintanya masing-masing, seberapa besar seseorang itu menggunakan cinta dalam kehidupannya. Cinta tak selamanya sebatas cinta antara dua sejoli, cinta lebih dari itu.
Menghitung kalkulator cinta perlu kita lakukan untuk mengukur seberapa besar kita mencintai diri sendiri, orangtua, teman, sahabat, kerabat, bahkan lingkungan. Ada yang mengatakan jika terlalu mencintai diri sendiri berarti kita tidak bisa merasakan cinta yang bersumber dari luar diri.
Jika demikian, bagaimana kita bisa menghitung kalkulator cinta kita terhadap orang lain? Bukan berarti untuk meningkatkan kadar kalkulator cinta kita mengabaikan diri sendiri. Cinta yang bersumber dari luar diri kita bisa dijadikan sebagai sarana untuk mengukur seberapa jauh nilai kalkulator cinta terhadap cinta yang ada dalam hati kita.
Cinta merupakan bahasa universal dalam kehidupan kita di dunia dan ada banyak macam bahasa cinta yang kita kenal semenjak kita lahir. Cinta yang universal tersebut rasanya tidak bisa kita hargai hanya dengan menghitung nilainya dalam kalkulator cinta yang statis. Kita bisa membuat kalkulator cinta yang dinamis, mengikuti pergerakan langkah dan hati kita dalam menapaki hidup.
Kalkulator cinta bisa kita gunakan untuk menghitung kadar cinta kita terhadap sesama. Bahasa cinta paling sederhana yang bisa diberikan untuk orang lain, tetapi memiliki makna mendalam adalah senyuman. Namun, di masa yang semua serba instan ini, senyuman sangatlah mahal, padahal dengan senyum kita bisa meningkatkan kalkulator cinta terhadap sesama. Jadi, sudahkah Anda senyum hari ini?
Cinta untuk sebagian orang didefinisikan sebagai sesuatu yang abstrak, bahkan sebagian lagi mengatakan cinta tak terdefinisikan. Demikian juga halnya dengan kadar cinta, tak hanya cukup dengan hitungan kalkulator cinta. Bisa kita bayangkan jika kadar cinta bisa dihitung seperti matematika, semua yang kita berikan selalu terukur, dan harus bermuara pada hasil, sudah tentu cinta yang demikian tidak memiliki rasa lagi.
Ada yang bisa kita hitung di dunia ini, demikian juga ada yang tidak bisa kita hitung, salah satunya adalah cinta. Andaikan kalkulator cinta memang benar bisa menghitung secara terukur kadar cinta, apa saja yang bisa dihitung?
Kita bisa saja mengingat sudah enam kali memberikan senyuman, sudah dua kali kita memberi sedekah di jalan, dan hari ini kita bisa memberi makan seorang pengemis. Sementara cinta itu sendiri sangatlah luas sehingga ada yang tidak bisa kita hitung kadari cintanya. Lalu, apa sajakah yang tidak bisa dihitung dengan kalkulator cinta? Mungkin Anda bisa menjawabnya dari pertanyaan berikut ini.
Bisakah kita menghitung kalkulator cinta yang diberikan Tuhan pada makhluk-Nya?Bisakah kita menghitung kalkulator cinta yang diberikan kedua orangtua sejak kita dilahirkan?Bisakah kita menghitung kalkulator cinta seseorang yang memberi pertolongan dengan tulus tanpa mengharap imbalan?Bisakah kita menghitung kalkulator cinta seorang suami yang mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya?Bisakah kita menghitung kalkulator cinta seorang pahlawan yang bertaruh nyawa demi kepentingan bersama?Berdasarkan pertanyaan di atas, bisakah kita menjawabnya? Bisakah kita menghitungnya dengan kalkulator cinta? Mungkin pertanyaan tersebut bisa kita jawab berdasarkan penilaian kita masing-masing, tetapi apakah penilaian tersebut benar-benar valid? Jadi kita bisa menjawabnya sesuai dengan mesin kalkulator cinta yang digunakan.
Cinta itu merupakan bahasa universal sehingga terkadang sulit menguraikannya. Pepatah berkata cinta itu hanya bisa dirasa. Jika begitu bagaimana cara kita menghitung kalkulator cinta? Kita bisa menghitung kadar cinta lewat kalkulator cinta melalui kata-kata cinta itu sendiri.
Banyak yang mendefinisikan arti cinta. Mulai dari bahasa sederhana hingga bahasa yang bisa ditangkap oleh hati. Namun, apa pun definisi cinta dalam kata-kata cinta yang terucap, bisa kita jadikan sebagai panduan dan renungan untuk menghitung kalkulator cinta.
Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk menghitung kalkulator cintanya. Sebenarnya kadar cinta yang ada dalam hati dan bisa dihitung kalkulator cintanya melalui tindakan kita atas nama cinta. Tapi, pernahkah terpikir oleh kita bahwa kalkulator cinta yang dimiliki bisa dihitung dan diukur melalui kata-kata cinta? Kata-kata cinta bisa menjadi sarana untuk mengukur kalkulator cinta yang kita miliki. Apakah bisa? Coba baca beberapa kata-kata cinta berikut ini.
Cinta tidak pernah meminta, ia senantiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan, manakala kebencian membawa kepada kemusnahan (Mahatma Ghandi). Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat (Hamka).Satu-satunya cara agar kita memperoleh kasih sayang ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan (Dale Carnagie).Tuhan ciptakan 100 bagian kasih sayang. 99 bagian disimpan di sisi-Nya dan hanya 1 bagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya karena takut anaknya terpijak.Hati manusia seperti kendi tidak ada yang bisa melihat isinya sehingga kejernihannya hanya dapat dilihat dari apa yang dikeluarkannya.Memberikan kesenangan pada sebuah hati dengan sebuah tindakan lebih baik daripada seribu kepala yang menunduk berdoa.Tanamlah sebatang pohon cinta yang berdaun kesetiaan, berbunga ketulusan, berakar kejujuran. Siramilah dengan kasih dan sayang, pupuklah dengan kepercayaan.Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut. Tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.Coba Anda renungkan dan resapi kata-kata cinta di atas. Apakah Anda bisa menghitung kalkulator cinta yang Anda rasa, beri, dan terima selama ini dari orang-orang di sekitar Anda? Setiap orang memiliki kriteria tersendiri ketika menghitung kalkulator cintanya bila dihadapkan pada situasi yang dilukiskan dalam kata-kata cinta tersebut. Bagaimana dengan Anda?
”Saya memiliki sepasang mata, tetapi tidak dapat selalu melihatmu. Saya memiliki sepasang tangan, tetapi tidak bisa selalu melindungimu. Tapi Aku memiliki hati, yang selalu berdoa untukmu.”