Facial menjadi salah satu ritual perawatan kulit wajah yang sebaiknya dilakukan rutin dan teratur. Untuk kulit normal, sebaiknya lakukan perawatan facial dengan bantuan profesional, menggunakan alat kecantikan yang mengoptimalkan hasil akhirnya. Frekuensinya, dua minggu sekali atau paling tidak sebulan sekali. Namun, jika Anda mengalami sejumlah kondisi khusus, sebaiknya hindari facialdengan tahapan lengkap menggunakan alat kecantikan tersebut.
Rita Handayani, pengajar program pendidikan kecantikan khusus skincare dan spa di Puspita Martha International School Jakarta, menyebutkan sejumlah kondisi tersebut.
* Wajah mengalami luka terbuka. Jika wajah Anda mengalami luka terbuka akibat perawatan wajah tertentu atau penggunaan alat kecantikan yang menyebabkan luka, sebaiknya hindari facial. Termasuk ketika Anda memiliki jerawat meradang dengan kondisi kemerahan.
"Tangani masalah wajah ini ke dokter terlebih dahulu hingga sembuh, baru kemudian melakukan facial ketika kulit kembali normal," jelas Rita kepada sejumlah media di sela seminar bisnis kecantikan untuk pemilik salon diadakan Martha Tilaar Group di Indonesia Fashion Week 2012, di lower lobby Jakarta Convention Center, Kamis (23/2/2012).
* Kulit hipersensitif. Jika Anda memiliki kulit hipersensitif, sebaiknya hindari facial. Untuk mengenali apakah kulit Anda termasuk kategori ini, mudah saja caranya. Perhatikan respons kulit Anda ketika mengaplikasikan produk kosmetik atau skincare tertentu. Jika kulit menjadi kemerahan dan terasa gatal, tandanya kulit Anda hipersensitif dan cenderung terkendala untuk menerima perawatan facial.
* Kontraindikasi logam. Facial di salon menggunakan alat facial 13 fungsi yang populer dua tahun belakangan sebaiknya tidak dilakukan oleh Anda yang memungkinkan mengalami kontraindikasi logam. Yakni, Anda yang mengenakan behel, atau baru saja menjalani operasi yang mengharuskan adanya pemasangan alat tertentu pascaoperasi di dalam tubuh.
"Meski pemasangan alat pascaoperasi di tubuh tidak diletakkan pada wajah, saat melakukan facial menggunakan alat, arus listrik yang boleh jadi nyaman saja bagi Anda dapat menimbulkan efek pada tubuh. Bisa saja memengaruhi detak jantung. Untuk kondisi penyakit yang akut, efek kontraindikasi logam bisa saja berdampak jangka panjang," kata Rita.
* Hamil. Saat hamil, sebaiknya Anda tak perlu facial menggunakan alat di salon. Pasalnya, penggunaan alat facial ini menimbulkan arus yang dialirkan ke tubuh. Dikhawatirkan arus yang mengalir ke tubuh ini akan memengaruhi pertumbuhan janin, dan bahkan merangsang kontraksi.
Untuk menghindari berbagai risiko, Rita menyarankan sebaiknya lakukan diagnosa kulit dan berbagai kondisi lain sebelum facial. Itulah sebabnya, Anda perlu memilih dengan lebih teliti salon kecantikan yang menyediakan perawatan kulit wajah ini.
"Selain dokter, diagnosa jenis kulit untuk menentukan perawatan yang tepat bisa dilakukan oleh beautician, namun tentunya mereka yang memiliki pengetahuan medis," jelasnya.
Rita Handayani, pengajar program pendidikan kecantikan khusus skincare dan spa di Puspita Martha International School Jakarta, menyebutkan sejumlah kondisi tersebut.
* Wajah mengalami luka terbuka. Jika wajah Anda mengalami luka terbuka akibat perawatan wajah tertentu atau penggunaan alat kecantikan yang menyebabkan luka, sebaiknya hindari facial. Termasuk ketika Anda memiliki jerawat meradang dengan kondisi kemerahan.
"Tangani masalah wajah ini ke dokter terlebih dahulu hingga sembuh, baru kemudian melakukan facial ketika kulit kembali normal," jelas Rita kepada sejumlah media di sela seminar bisnis kecantikan untuk pemilik salon diadakan Martha Tilaar Group di Indonesia Fashion Week 2012, di lower lobby Jakarta Convention Center, Kamis (23/2/2012).
* Kulit hipersensitif. Jika Anda memiliki kulit hipersensitif, sebaiknya hindari facial. Untuk mengenali apakah kulit Anda termasuk kategori ini, mudah saja caranya. Perhatikan respons kulit Anda ketika mengaplikasikan produk kosmetik atau skincare tertentu. Jika kulit menjadi kemerahan dan terasa gatal, tandanya kulit Anda hipersensitif dan cenderung terkendala untuk menerima perawatan facial.
* Kontraindikasi logam. Facial di salon menggunakan alat facial 13 fungsi yang populer dua tahun belakangan sebaiknya tidak dilakukan oleh Anda yang memungkinkan mengalami kontraindikasi logam. Yakni, Anda yang mengenakan behel, atau baru saja menjalani operasi yang mengharuskan adanya pemasangan alat tertentu pascaoperasi di dalam tubuh.
"Meski pemasangan alat pascaoperasi di tubuh tidak diletakkan pada wajah, saat melakukan facial menggunakan alat, arus listrik yang boleh jadi nyaman saja bagi Anda dapat menimbulkan efek pada tubuh. Bisa saja memengaruhi detak jantung. Untuk kondisi penyakit yang akut, efek kontraindikasi logam bisa saja berdampak jangka panjang," kata Rita.
* Hamil. Saat hamil, sebaiknya Anda tak perlu facial menggunakan alat di salon. Pasalnya, penggunaan alat facial ini menimbulkan arus yang dialirkan ke tubuh. Dikhawatirkan arus yang mengalir ke tubuh ini akan memengaruhi pertumbuhan janin, dan bahkan merangsang kontraksi.
Untuk menghindari berbagai risiko, Rita menyarankan sebaiknya lakukan diagnosa kulit dan berbagai kondisi lain sebelum facial. Itulah sebabnya, Anda perlu memilih dengan lebih teliti salon kecantikan yang menyediakan perawatan kulit wajah ini.
"Selain dokter, diagnosa jenis kulit untuk menentukan perawatan yang tepat bisa dilakukan oleh beautician, namun tentunya mereka yang memiliki pengetahuan medis," jelasnya.
sumber : kompas