Jika diranking, beasiswa S1 luar negeri dengan beasiswa dalam negeri memang bisa dibilang lebih pretise mendapatkan beasiswa di luar negeri. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.
Pertama, persaingan untuk mendapatkan beasiswa di luar negeri jelas lebih sulit dan kompetitif. Kedua, mendapatkan beasiswa di laur negeri harus juga menguasai minimal bahasa Inggris secara baik dan benar dibuktikan dengan nilai TOEFL yang dipersyaratkan. Ketiga, lulusan luar negeri akan dipandang mempunyai nilai plus dibandingkan lulusan dalam negeri.
Oleh sebab itu, banyak sekali mahasiswa kita yang berlomba mendapatkan beasiswa S1 luar negeri. Dan dari tahun ke tahun makin banyak juga lembaga atau pemerintah yang menjadi partner pemerintah Indonesia yang memberikan porsi untk mendapatkan beasiswa kepada para mahasiswa berprestasi Indonesia yang biasanya dengan memakai program pertukaran pelajar (student exchange). Begitu juga sebaliknya, banyak mahasiswa asing yang belajar di Indonesia.
Negara Tujuan
Sudah banyak negara-negara yang menjadi tujuan belajar mahasiswa Indonesia yang mempunyai kapasitas dengan berbagai ilmunya. Diantara negara-negara tersebut yakni Amerika Serikat, Kanada, Mesir, Jerman, Inggris, Belanda, Jepang, Australia, Taiwan, Selandia Baru, Malaysia, Singapura, dan sebagainya. Masing-masing negara dipastikan memiliki perbedaan masing-masing baik dalam soal iklim belajar, cara dan gaya hidup.
Makanya, mahasiswa yang belajar di luar negeri memiliki tantangan yang luar biasa berat karena selain harus berprestasi (dibuktikan dnegan konsisten dalam mendapatkan nilai-nilai yang dipersyaratkan oleh lembaga pendonor beasiswa), juga harus belajar mandiri, cakap dalam beradaptasi, dan bergaul dengan komunitas mancanegara. Persaingan dalam belajar pun dipastikan akan semakin berat karena orang-orang bule dikenal lebih pekerja keras dan study holic.
Anda juga bisa menakar kemampuan dengan melihat universitas di negara-negara tersebut karena akan sangat menentukan dengan tingkat stres yang didapatkan saat studi berlangsung. Kuliah di Harvard University (AS) yang menduduki peringkat 1 dunia dengan kuliah di University of Malaya, Malaysia, misalnya akan lebih kompetitif dan sukar di Harvard karena banyak orang cerdas yang menginginkan kuliah di sana. Pertimbangan-pertimbangan semacam itu harus benar-benar diperhatikan dan difikirkan secara matang.
Cara Mendapatkan Beasiswa
Mendapatkan beasiswa S1 luar negeri itu ternyata susah-susah gampang. Ada orang yang baru mencoba sekali mendaftar langsung tembus dan berhasil berangkat. Sebaliknya, ada juga yang sudah berulang kali namun belum juga berhasil mendapatkan beasiswa yang diinginkan tersebut. Nampaknya, bukan hanya faktor kecerdasan dan kecemerlangan prestasi akademik dan kecakapan bahasa saja, ada faktor keberuntungan yan juga tak terbantahkan.
Pertanyaannya, bagaimana cara mendapatkan beasiswa tersebut?
Rajin browsing informasi beasiswa di luar negeri yang bisanya diinformasikan di website kampus, lembaga pemberi beasiswa ataupun milis.Persiapkan berkas-berkas jauh-jauh hari (minimal setahun) supaya ketika mengajukan Anda benar-benar ready dan siap tempur.Jalin komunikasi dengan pengajar atau profesor di universitas yang dituju untuk memudahkan dan memancangkan informasi mengenai proposal penelitian yang akan Anda ajukan.Banyak mengikuti milis-milis beasiswa.Persiapkan nilai TOEFL Anda minimal 550 supaya aman.
Jangan lupa pula berdoa ketika hendak mengajukan beasiswa S1 luar negeri supaya faktor “x” memperlicin jalan meraih beasiswa tersebut.
View the original article here
Pertama, persaingan untuk mendapatkan beasiswa di luar negeri jelas lebih sulit dan kompetitif. Kedua, mendapatkan beasiswa di laur negeri harus juga menguasai minimal bahasa Inggris secara baik dan benar dibuktikan dengan nilai TOEFL yang dipersyaratkan. Ketiga, lulusan luar negeri akan dipandang mempunyai nilai plus dibandingkan lulusan dalam negeri.
Oleh sebab itu, banyak sekali mahasiswa kita yang berlomba mendapatkan beasiswa S1 luar negeri. Dan dari tahun ke tahun makin banyak juga lembaga atau pemerintah yang menjadi partner pemerintah Indonesia yang memberikan porsi untk mendapatkan beasiswa kepada para mahasiswa berprestasi Indonesia yang biasanya dengan memakai program pertukaran pelajar (student exchange). Begitu juga sebaliknya, banyak mahasiswa asing yang belajar di Indonesia.
Negara Tujuan
Sudah banyak negara-negara yang menjadi tujuan belajar mahasiswa Indonesia yang mempunyai kapasitas dengan berbagai ilmunya. Diantara negara-negara tersebut yakni Amerika Serikat, Kanada, Mesir, Jerman, Inggris, Belanda, Jepang, Australia, Taiwan, Selandia Baru, Malaysia, Singapura, dan sebagainya. Masing-masing negara dipastikan memiliki perbedaan masing-masing baik dalam soal iklim belajar, cara dan gaya hidup.
Makanya, mahasiswa yang belajar di luar negeri memiliki tantangan yang luar biasa berat karena selain harus berprestasi (dibuktikan dnegan konsisten dalam mendapatkan nilai-nilai yang dipersyaratkan oleh lembaga pendonor beasiswa), juga harus belajar mandiri, cakap dalam beradaptasi, dan bergaul dengan komunitas mancanegara. Persaingan dalam belajar pun dipastikan akan semakin berat karena orang-orang bule dikenal lebih pekerja keras dan study holic.
Anda juga bisa menakar kemampuan dengan melihat universitas di negara-negara tersebut karena akan sangat menentukan dengan tingkat stres yang didapatkan saat studi berlangsung. Kuliah di Harvard University (AS) yang menduduki peringkat 1 dunia dengan kuliah di University of Malaya, Malaysia, misalnya akan lebih kompetitif dan sukar di Harvard karena banyak orang cerdas yang menginginkan kuliah di sana. Pertimbangan-pertimbangan semacam itu harus benar-benar diperhatikan dan difikirkan secara matang.
Cara Mendapatkan Beasiswa
Mendapatkan beasiswa S1 luar negeri itu ternyata susah-susah gampang. Ada orang yang baru mencoba sekali mendaftar langsung tembus dan berhasil berangkat. Sebaliknya, ada juga yang sudah berulang kali namun belum juga berhasil mendapatkan beasiswa yang diinginkan tersebut. Nampaknya, bukan hanya faktor kecerdasan dan kecemerlangan prestasi akademik dan kecakapan bahasa saja, ada faktor keberuntungan yan juga tak terbantahkan.
Pertanyaannya, bagaimana cara mendapatkan beasiswa tersebut?
Rajin browsing informasi beasiswa di luar negeri yang bisanya diinformasikan di website kampus, lembaga pemberi beasiswa ataupun milis.Persiapkan berkas-berkas jauh-jauh hari (minimal setahun) supaya ketika mengajukan Anda benar-benar ready dan siap tempur.Jalin komunikasi dengan pengajar atau profesor di universitas yang dituju untuk memudahkan dan memancangkan informasi mengenai proposal penelitian yang akan Anda ajukan.Banyak mengikuti milis-milis beasiswa.Persiapkan nilai TOEFL Anda minimal 550 supaya aman.
Jangan lupa pula berdoa ketika hendak mengajukan beasiswa S1 luar negeri supaya faktor “x” memperlicin jalan meraih beasiswa tersebut.
View the original article here