Meski ileran (drooling) dikatakan lazim terjadi pada batita, namun ileran bisa juga merupakan salah satu pertanda (bukan gejala utama) adanya penyakit atau kelainan. Jadi, Anda juga harus waspada! Berikut ini akan disampaikan beberapa tips penyebab terjadinya ileran terus menerus pada buah hati Anda:
1. Tumbuh Gigi.
Biasanya menjelang keluarnya gigi, air ludah akan mucul lebih banyak daripada sebelumnya, tapi ada juga bayi yang sudah ieran sebelum berumur 6 bulan. Kemungkinan lain hal ini disebabkan gusi si kecil terasa gatal dan nyeri sehingga merangsang produksi air ludah.
2. Radang dan Sariawan.
Hati-hati! Ileran juga bisa disebabkan radang tenggorokan atau sariawan di kerongkongan, gusi, dan lidah. Radang itu disebabkan infeksi, sedangkan sariawan biasanya muncul akibat luka.
3. Gangguan Infeksi Amandel.
Bisa jadi, ileran timbul akibat ngorok saat tidur. Ngorok terjadi karena tersumbatnya jalan nafas yang disebabkan oleh pembesaran amandel akibat infeksi. Saat si kecil tidur mulutnya menjadi lebih sering terbuka karena tidak dapat bernafas dengan baik melalui hidung.
4. Gangguan Pusat Saraf.
Bila ileran tidak diikuti dengan gejala penyakit yang jelas, mungkin ada gejala kelainan pada pusat saraf. Adanya kelainan di saraf pusat berakibat pada gangguan control saraf otot mulut, sehingga control menelan dan meludah juga terganggu.
1. Tumbuh Gigi.
Biasanya menjelang keluarnya gigi, air ludah akan mucul lebih banyak daripada sebelumnya, tapi ada juga bayi yang sudah ieran sebelum berumur 6 bulan. Kemungkinan lain hal ini disebabkan gusi si kecil terasa gatal dan nyeri sehingga merangsang produksi air ludah.
2. Radang dan Sariawan.
Hati-hati! Ileran juga bisa disebabkan radang tenggorokan atau sariawan di kerongkongan, gusi, dan lidah. Radang itu disebabkan infeksi, sedangkan sariawan biasanya muncul akibat luka.
3. Gangguan Infeksi Amandel.
Bisa jadi, ileran timbul akibat ngorok saat tidur. Ngorok terjadi karena tersumbatnya jalan nafas yang disebabkan oleh pembesaran amandel akibat infeksi. Saat si kecil tidur mulutnya menjadi lebih sering terbuka karena tidak dapat bernafas dengan baik melalui hidung.
4. Gangguan Pusat Saraf.
Bila ileran tidak diikuti dengan gejala penyakit yang jelas, mungkin ada gejala kelainan pada pusat saraf. Adanya kelainan di saraf pusat berakibat pada gangguan control saraf otot mulut, sehingga control menelan dan meludah juga terganggu.