Puasa adalah kegiatan wajib yang dijalankan umat Islam dan apabila tidak melaksanakannya akan merasakan penyesalan yang sangat karena di dalam pelaksanaan ibadah puasa terdapat banyak hal yang memberikan kita keuntungan. Ibu hamil tentunya dalam menjalankan puasa akan sangat berbeda ketika tidak sedang hamil, diperlukan kiat-kiat khusus agar puasa yang sedang dijalankan benar-benar menjadi sebuah ibadah nan barokah dan juga tetap menjadikan kandungan yang sedang dijalani senantiasa sehat. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan oleh ibu hamil selama berpuasa:
Saat Berpuasa
- Jalani puasa dengan niat dan tekad yang bulat dan ikhlas agar hari-hari berpuasa terasa ringan dan membahagiakan meski sedang hamil.
- Cukup istirahat. Bila memungkinkan sediakan lebih dari porsi istirahat sebelumnya.
- Kurangi porsi aktivitas yang membutuhkan energi ekstra, misalnya aktivitas di lapangan atau pikiran yang berat-berat. Sedapat mungkin hindari stres dan
buang jauh kebiasaan/dorongan untuk marah.
- Segera batalkan puasa jika ibu hamil mengalami:
a. Muntah-muntah lebih dari 3 kali yang dikhawatirkan menyebabkan terjadinya dehidrasi.
b. Mengalami diare yang diikuti rasa mulas dan melilit
c. Mimisan yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah pertanda kondisi tubuh sudah tidak stabil
d. Lemas, pusing diikuti dengan mata yang berkunang-kunang pertanda hipoglikemia dikhawatirkan janin mengalami kekurangan gizi.
e. Mengalami keringat berlebih khususnya keringat dingin pertanda bahwa tubuh bahwa kondisi fisik ibu hamil sudah tidak kuat lagi untuk berpuasa
Sahurlah dengan makanan yang porsinya 2 kali lipat daripada porsi ketika sebelum anda hamil. Kenapa? Karena anda memberi makan dua individu, anda dan bayi anda.
Sahur dan berbukalah dengan sayur dan buah. Saya sudah membandingkan ketika sahur dan buka tanpa sayur atau dengan sayur. Tubuh lebih terasa memiliki tenaga lebih setelah mengkonsumsi sayur dan buah. Sayur biasanya saya konsumsi ketika sahur dan buka, dan buah akan saya lahap banyak setelah terawih.
Makanlah tetap 3x antara buka puasa dan sahur. Apa tidak kekenyangan? Saya rasa tidak. Ingat, ibu hamil dan menyusui membagi makanannya dengan bayinya sehingga cepat merasa lapar. Pola makan yang saya terapkan adalah makan ketika berbuka, makan satu jam sebelum tidur, dan makan ketika sahur. Kalau saya sedang tidak ingin makan nasi, sebelum tidur biasanya saya ganti dengan sereal atau roti.
Banyak minum air putih ketika berbuka puasa. Karena saya orang yang mudah sekali 'merasa kurang minum', saya sempatkan satu jam sekali minum air putih satu gelas. Bahkan supaya saya tidak lupa, saya sampai meminta tolong suami untuk mengingatkan jadwal minum saya. Karena saya sadar betul bahwa air putih memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh. Bahkan bagi ibu hamil, akan membantu dalam pencapaian jumlah air ketuban yang cukup untuk proses melahirkan (ini kata dokter saya dulu).
Istirahat yang cukup. Jangan terlena dengan acara ramadhan yang semakin beragam. Bagi ibu hamil, istirahat berguna untuk menjaga kebugaran tubuh dan memberikan tenaga ketika beraktifitas. Sedangkan untuk ibu menyusui, istirahat membuat tubuh kembali bugar (terutama setelah terbangunterus malam hari untuk menyusui dan setelah menjaga si kecil seharian) dan membantu memperlancar produksi ASI.
Konsumsi vitamin bagi ibu hamil dan suplemen bagi ibu menyusui. Vitamin yang diberikan ke ibu hamil disesuaikan dengan perkembangan janin sehingga insyaAllah tidak akan mubazir. Sedangkan mengkonsumsi suplemen bagi ibu menyusui kegunaannya adalah membantu menjaga energi tubuh yang nantinya digunakan untuk mengasuh si kecil yang mulai aktif. Tetapi, suplemen ini sifatnya tidak harus selalu dikonsumsi. Saya biasanya mengkonsumsi ketika saya merasa butuh tambahan energi untuk hari saya dengan jadwal padat dan saya mengkonsumsinya ketika sahur. Ingat, anda bisa lho mengukur kebutuhan gizi tubuh anda. Bagi saya, konsumsi suplemen bisa tidak dilakukan jika saya sudah merasa asupan gizi saya cukup.
Olah raga. Tetaplah menjalankan rutinitas anda berolah raga. Hanya saja, jangan terlalu berat sehingga membuat anda mudah haus. Ketika berpuasa, saya tetap berolahraga dua kali seminggu, yaitu mengikuti senam yang diadakan ibu-ibu di perumahan saya. Itupun hanya setengah jam untuk sekali senam. Ketika saya hamil dulu, sebelum buka puasa saya usahakan untuk berjalan kaki keliling kompleks perumahan sambil mencari cemilan utnuk buka puasa.
Berfikirlah positif dan yakin bahwa anda bisa melalui puasa Ramadhan meskipun dalam kondisi hamil atau menyusui. Bagi saya, dua kondisi ini memang berat untuk berpuasa. Apalagi rasa lapar yang harus saya tahan setelah bayi saya menyusu. Tapi, kalau pikiran tidak dipaksa untuk berfikir positif, wah, puasa saya sudah jebol dari hari pertama. Apalagi ditambah cuaca yang panas di kota saya. Sungguh, godaan minum es yang manis itu besar sekali.
Saat Berpuasa
- Jalani puasa dengan niat dan tekad yang bulat dan ikhlas agar hari-hari berpuasa terasa ringan dan membahagiakan meski sedang hamil.
- Cukup istirahat. Bila memungkinkan sediakan lebih dari porsi istirahat sebelumnya.
- Kurangi porsi aktivitas yang membutuhkan energi ekstra, misalnya aktivitas di lapangan atau pikiran yang berat-berat. Sedapat mungkin hindari stres dan
buang jauh kebiasaan/dorongan untuk marah.
- Segera batalkan puasa jika ibu hamil mengalami:
a. Muntah-muntah lebih dari 3 kali yang dikhawatirkan menyebabkan terjadinya dehidrasi.
b. Mengalami diare yang diikuti rasa mulas dan melilit
c. Mimisan yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah pertanda kondisi tubuh sudah tidak stabil
d. Lemas, pusing diikuti dengan mata yang berkunang-kunang pertanda hipoglikemia dikhawatirkan janin mengalami kekurangan gizi.
e. Mengalami keringat berlebih khususnya keringat dingin pertanda bahwa tubuh bahwa kondisi fisik ibu hamil sudah tidak kuat lagi untuk berpuasa
Sahurlah dengan makanan yang porsinya 2 kali lipat daripada porsi ketika sebelum anda hamil. Kenapa? Karena anda memberi makan dua individu, anda dan bayi anda.
Sahur dan berbukalah dengan sayur dan buah. Saya sudah membandingkan ketika sahur dan buka tanpa sayur atau dengan sayur. Tubuh lebih terasa memiliki tenaga lebih setelah mengkonsumsi sayur dan buah. Sayur biasanya saya konsumsi ketika sahur dan buka, dan buah akan saya lahap banyak setelah terawih.
Makanlah tetap 3x antara buka puasa dan sahur. Apa tidak kekenyangan? Saya rasa tidak. Ingat, ibu hamil dan menyusui membagi makanannya dengan bayinya sehingga cepat merasa lapar. Pola makan yang saya terapkan adalah makan ketika berbuka, makan satu jam sebelum tidur, dan makan ketika sahur. Kalau saya sedang tidak ingin makan nasi, sebelum tidur biasanya saya ganti dengan sereal atau roti.
Banyak minum air putih ketika berbuka puasa. Karena saya orang yang mudah sekali 'merasa kurang minum', saya sempatkan satu jam sekali minum air putih satu gelas. Bahkan supaya saya tidak lupa, saya sampai meminta tolong suami untuk mengingatkan jadwal minum saya. Karena saya sadar betul bahwa air putih memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh. Bahkan bagi ibu hamil, akan membantu dalam pencapaian jumlah air ketuban yang cukup untuk proses melahirkan (ini kata dokter saya dulu).
Istirahat yang cukup. Jangan terlena dengan acara ramadhan yang semakin beragam. Bagi ibu hamil, istirahat berguna untuk menjaga kebugaran tubuh dan memberikan tenaga ketika beraktifitas. Sedangkan untuk ibu menyusui, istirahat membuat tubuh kembali bugar (terutama setelah terbangunterus malam hari untuk menyusui dan setelah menjaga si kecil seharian) dan membantu memperlancar produksi ASI.
Konsumsi vitamin bagi ibu hamil dan suplemen bagi ibu menyusui. Vitamin yang diberikan ke ibu hamil disesuaikan dengan perkembangan janin sehingga insyaAllah tidak akan mubazir. Sedangkan mengkonsumsi suplemen bagi ibu menyusui kegunaannya adalah membantu menjaga energi tubuh yang nantinya digunakan untuk mengasuh si kecil yang mulai aktif. Tetapi, suplemen ini sifatnya tidak harus selalu dikonsumsi. Saya biasanya mengkonsumsi ketika saya merasa butuh tambahan energi untuk hari saya dengan jadwal padat dan saya mengkonsumsinya ketika sahur. Ingat, anda bisa lho mengukur kebutuhan gizi tubuh anda. Bagi saya, konsumsi suplemen bisa tidak dilakukan jika saya sudah merasa asupan gizi saya cukup.
Olah raga. Tetaplah menjalankan rutinitas anda berolah raga. Hanya saja, jangan terlalu berat sehingga membuat anda mudah haus. Ketika berpuasa, saya tetap berolahraga dua kali seminggu, yaitu mengikuti senam yang diadakan ibu-ibu di perumahan saya. Itupun hanya setengah jam untuk sekali senam. Ketika saya hamil dulu, sebelum buka puasa saya usahakan untuk berjalan kaki keliling kompleks perumahan sambil mencari cemilan utnuk buka puasa.
Berfikirlah positif dan yakin bahwa anda bisa melalui puasa Ramadhan meskipun dalam kondisi hamil atau menyusui. Bagi saya, dua kondisi ini memang berat untuk berpuasa. Apalagi rasa lapar yang harus saya tahan setelah bayi saya menyusu. Tapi, kalau pikiran tidak dipaksa untuk berfikir positif, wah, puasa saya sudah jebol dari hari pertama. Apalagi ditambah cuaca yang panas di kota saya. Sungguh, godaan minum es yang manis itu besar sekali.