KOMPAS.com - Bahaya merokok tentu sudah dipahami semua orang, namun sebagian besar dari mereka belum rela berpisah dengan rokoknya. Oleh karena itu para peneliti terus berusaha keras menemukan cara untuk lebih menyadarkan efek merokok bagi pengisapnya. Khususnya untuk perempuan, bagaimana jika rokok itu bisa memengaruhi rona wajahnya?
Kini, peneliti dari University of Staffordshire menggunakan software progresi usia untuk menunjukkan bagaimana raut muka perempuan jika ia berhenti merokok, dan bagaimana jika ia tak mau berhenti merokok. Penelitian yang didanai oleh Stoke-on-Trent Primary Care Trust ini dinilai cukup berhasil, setidaknya melihat dua pertiga dari 47 perempuan partisipan mengatakan akan berhenti merokok sebagai konsekuensi langsungnya.
Kini, peneliti dari University of Staffordshire menggunakan software progresi usia untuk menunjukkan bagaimana raut muka perempuan jika ia berhenti merokok, dan bagaimana jika ia tak mau berhenti merokok. Penelitian yang didanai oleh Stoke-on-Trent Primary Care Trust ini dinilai cukup berhasil, setidaknya melihat dua pertiga dari 47 perempuan partisipan mengatakan akan berhenti merokok sebagai konsekuensi langsungnya.
"Secara umum, perempuan itu sangat peduli dengan pengaruh penuaan pada wajah mereka, dan secara khusus bagaimana pengaruh tambahan dari rokok terhadap kulit mereka," kata pemimpin proyek ini, Profesor Sarah Grogan.
Tentu saja, penelitian tidak berhenti sampai di situ saja. Tim Grogan berencana untuk mengevaluasi kembali para partisipan dalam enam bulan, untuk menentukan kesuksesan teknik ini. Namun, feedback awal membuktikan bahwa teknologi ini perlu digunakan secara lebih luas untuk mencegah bertambahnya jumlah perokok.
"Banyak yang mengalami reaksi kejut secara fisik, salah satunya mual, ketika melihat bagaimana jadinya wajah mereka jika terus merokok," kata Grogan.
Tentu saja, penelitian tidak berhenti sampai di situ saja. Tim Grogan berencana untuk mengevaluasi kembali para partisipan dalam enam bulan, untuk menentukan kesuksesan teknik ini. Namun, feedback awal membuktikan bahwa teknologi ini perlu digunakan secara lebih luas untuk mencegah bertambahnya jumlah perokok.
"Banyak yang mengalami reaksi kejut secara fisik, salah satunya mual, ketika melihat bagaimana jadinya wajah mereka jika terus merokok," kata Grogan.