KOMPAS.com - Berjualan online, termasuk dengan menggunakan situs jejaring sosial, kini semakin banyak dilirik. Pemilik bisnis memanfaatkan peluang bisnis praktis, mudah dan murah ini. Perempuan tercatat sebagai kalangan yang paling banyak menggunakan kesempatan ini. Jumlah perempuan yang berbisnis online di Multiply.com misalnya, lebih tinggi daripada laki-laki. Produk yang dijual juga lebih banyak berurusan dengan dunia kaum hawa, seperti produk fashion dan perlengkapan bayi.
Situs jejaring sosial yang terintegrasi dengan fitur e-commerce, Multiply Commerce, memimpin dengan 35.000 lebih toko online di Multiply.com. Menurut survei Alexa, Multiply berada di urutan nomor satu untuk kategori e-commerce, ungkap Daniel Tumiwa, Country Manager Multiply Indonesia, di sela konferensi pers Multiply Commerce di Jakarta, Rabu (18/5/2011) lalu.
Menurut Daniel, peluang bisnis online ini banyak diminati perempuan. Sebanyak 60 persen perempuan tercatat berjualan di Multiply. Sementara 40 persen sisanya adalah laki-laki. Kebanyakan pelaku jualan online berasal dari kalangan perempuan muda. Bisnis online dianggap lebih menguntungkan, dengan penghasilan lebih besar dibandingkan bekerja sebagai karyawan.
Belanja dan bisnis online menjadi dunianya perempuan. Tak heran karena memang perempuan lah pemegang keputusan berbelanja di rumah tangga. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu berkali-kali menyampaikan pernyataan ini di berbagai kesempatan. Bahwa perempuan adalah pembuat keputusan berbelanja untuk dirinya dan keluarganya.
Kembali ke pernyataan Daniel, belanja online di Multiply juga didominasi produk fashion dan perlengkapan bayi. "Ada 8.000 produk terdaftar di Multiply Commerce, kebanyakan fashion dan perlengkapan bayi," akunya.
Lagi-lagi, perempuan punya kendali. Belanja online bukan sekadar gaya hidup perempuan, tetapi juga menjadi celah yang dicermati perempuan sebagai peluang meningkatkan penghasilan. Memahami bahwa perempuan gemar belanja online, kaum hawa juga jeli menggunakan kesempatan ini untuk berjualan. Kekuatan jaringan kaum perempuan, pada akhirnya membuat mereka berdaya untuk dirinya, dan berkontribusi untuk ekonomi keluarga
Situs jejaring sosial yang terintegrasi dengan fitur e-commerce, Multiply Commerce, memimpin dengan 35.000 lebih toko online di Multiply.com. Menurut survei Alexa, Multiply berada di urutan nomor satu untuk kategori e-commerce, ungkap Daniel Tumiwa, Country Manager Multiply Indonesia, di sela konferensi pers Multiply Commerce di Jakarta, Rabu (18/5/2011) lalu.
Menurut Daniel, peluang bisnis online ini banyak diminati perempuan. Sebanyak 60 persen perempuan tercatat berjualan di Multiply. Sementara 40 persen sisanya adalah laki-laki. Kebanyakan pelaku jualan online berasal dari kalangan perempuan muda. Bisnis online dianggap lebih menguntungkan, dengan penghasilan lebih besar dibandingkan bekerja sebagai karyawan.
Belanja dan bisnis online menjadi dunianya perempuan. Tak heran karena memang perempuan lah pemegang keputusan berbelanja di rumah tangga. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu berkali-kali menyampaikan pernyataan ini di berbagai kesempatan. Bahwa perempuan adalah pembuat keputusan berbelanja untuk dirinya dan keluarganya.
Kembali ke pernyataan Daniel, belanja online di Multiply juga didominasi produk fashion dan perlengkapan bayi. "Ada 8.000 produk terdaftar di Multiply Commerce, kebanyakan fashion dan perlengkapan bayi," akunya.
Lagi-lagi, perempuan punya kendali. Belanja online bukan sekadar gaya hidup perempuan, tetapi juga menjadi celah yang dicermati perempuan sebagai peluang meningkatkan penghasilan. Memahami bahwa perempuan gemar belanja online, kaum hawa juga jeli menggunakan kesempatan ini untuk berjualan. Kekuatan jaringan kaum perempuan, pada akhirnya membuat mereka berdaya untuk dirinya, dan berkontribusi untuk ekonomi keluarga