VIVAnews – Bagi Anda yang ingin mencegah diabetes atau penyakit kencing manis, kini saatnya untuk mengurangi konsumsi garam pada makanan Anda. Tinjauan studi terbaru mengungkapkan selain dengan membatasi konsumsi gula, pencegahan penyakit ini juga bisa dilakukan dengan meminimalkan makanan bercitarasa asin atau mengandung garam.
Bahkan, menurut tinjauan studi ini, pengurangan jumlah konsumsi garam dalam diet harian penderita diabetes merupakan kunci utama untuk menangkal ancaman serius bagi kesehatan penderita diabetes.
Dalam review yang dipublikasikan The Cochrane Library, penelitian yang dipimpin Rebecca Suckling mengevaluasi sebanyak 13 penelitian dengan melibatkan 254 orang dewasa penderita diabetes tipe 1 dan 2.
Melalui penelitian dengan durasi rata-rata sepekan, konsumsi garam para pasien dikurangi setiap hari. Cara ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perubahan asupan garam akan mempengaruhi tekanan darah mereka.
Konsumsi garam rata-rata pasien yang menderita diabetes tipe 1 dibatasi 11,9 gram sehari. Sedangkan yang bertipe 2 dibatasi 7,3 gram sehari.
Hasilnya mengungkapkan bahwa dengan mengurangi konsumsi garam 8,5 gram sehari, maka dapat menurunkan tekanan darah pasien dengan 7 / 3 mmHg. Hal ini berlaku untuk pasien diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Bahkan, peneliti mencatat bahwa menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi asupan garam manfaatnya sama dengan bila pasien menggunakan obat-obatan.
"Kami terkejut menemukan studi yang begitu sederhana, pengurangan garam praktis pada penderita diabetes saat pasien berada pada risiko kardiovaskular tinggi ternyata bisa memberikan keuntungan juga untuk mengurangi tekanan darah," kata Suckling seperti dikutip dari Times of India.
Sukling menambahkan, "Dengan cara ini, terjadi penurunan yang konsisten dalam tekanan darah ketika asupan garam berkurang."
Asupan garam yang terlalu tinggi merupakan pemicu utama meningkatnya tekanan darah dan bagi orang yang menderita diabetes. Jika tekanan darah tinggi akan mengakibatkan masalah kesehatan lebih serius, termasuk stroke, serangan jantung, dan ginjal.
Suckling mengakui bahwa kajian ini hanya berlangsung selama sepekan dan jenis pembatasan garam mungkin tidak akan diatur untuk waktu lebih lama.
Kendati demikian, saat Suckling meninjau ulang dalam studi yang dilakukan lebih dari dua pekan, ketika garam dikurangi dengan jumlah yang lebih terjangkau dan berkesinambungan (4,5 gram sehari), tekanan darah para pasien berkurang dengan 6 / 4 mmHg.
Tinjauan ulang ini pun muncul di edisi terbaru The Cochrane Library, sebuah publikasi dari The Cochrane Collaboration yang merupakan organisasi internasional yang mengevaluasi penelitian dalam semua aspek pelayanan kesehatan. (pet)
• VIVAnews
Bahkan, menurut tinjauan studi ini, pengurangan jumlah konsumsi garam dalam diet harian penderita diabetes merupakan kunci utama untuk menangkal ancaman serius bagi kesehatan penderita diabetes.
Dalam review yang dipublikasikan The Cochrane Library, penelitian yang dipimpin Rebecca Suckling mengevaluasi sebanyak 13 penelitian dengan melibatkan 254 orang dewasa penderita diabetes tipe 1 dan 2.
Melalui penelitian dengan durasi rata-rata sepekan, konsumsi garam para pasien dikurangi setiap hari. Cara ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perubahan asupan garam akan mempengaruhi tekanan darah mereka.
Konsumsi garam rata-rata pasien yang menderita diabetes tipe 1 dibatasi 11,9 gram sehari. Sedangkan yang bertipe 2 dibatasi 7,3 gram sehari.
Hasilnya mengungkapkan bahwa dengan mengurangi konsumsi garam 8,5 gram sehari, maka dapat menurunkan tekanan darah pasien dengan 7 / 3 mmHg. Hal ini berlaku untuk pasien diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Bahkan, peneliti mencatat bahwa menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi asupan garam manfaatnya sama dengan bila pasien menggunakan obat-obatan.
"Kami terkejut menemukan studi yang begitu sederhana, pengurangan garam praktis pada penderita diabetes saat pasien berada pada risiko kardiovaskular tinggi ternyata bisa memberikan keuntungan juga untuk mengurangi tekanan darah," kata Suckling seperti dikutip dari Times of India.
Sukling menambahkan, "Dengan cara ini, terjadi penurunan yang konsisten dalam tekanan darah ketika asupan garam berkurang."
Asupan garam yang terlalu tinggi merupakan pemicu utama meningkatnya tekanan darah dan bagi orang yang menderita diabetes. Jika tekanan darah tinggi akan mengakibatkan masalah kesehatan lebih serius, termasuk stroke, serangan jantung, dan ginjal.
Suckling mengakui bahwa kajian ini hanya berlangsung selama sepekan dan jenis pembatasan garam mungkin tidak akan diatur untuk waktu lebih lama.
Kendati demikian, saat Suckling meninjau ulang dalam studi yang dilakukan lebih dari dua pekan, ketika garam dikurangi dengan jumlah yang lebih terjangkau dan berkesinambungan (4,5 gram sehari), tekanan darah para pasien berkurang dengan 6 / 4 mmHg.
Tinjauan ulang ini pun muncul di edisi terbaru The Cochrane Library, sebuah publikasi dari The Cochrane Collaboration yang merupakan organisasi internasional yang mengevaluasi penelitian dalam semua aspek pelayanan kesehatan. (pet)